Monday, March 10, 2014

Anak Pilek dan Diare Jangan Buru-buru Kasih Antibiotik

Jika membawa anak ke dokter karena sakit pilek atau diare, tidak jarang dokter memberikan resep antibiotik. Bahkan jika tidak diberikan sekalipun, kadang-kadang konsumen justru memintanya. Padahal untuk sakit tertentu, penggunaan antibiotik dinilai sebagai tindakan yang berlebihan.
Dokter spesialis anak Purnawati Pujiarto yang juga aktivis dari Yayasan Orangtua Peduli (YOP) memaparkan, jika mengalami sakit maka perlu diperiksa penyebabnya. Apakah karena infeksi atau lainnya. Jika memang terjadi infeksi, perlu diketahui lagi penyebab infeksinya oleh virus atau bakteri.
"Jika virus maka tidak perlu diberikan antibiotik karena antibiotik tidak bisa mematikan virus, melainkan bakteri. Jadi bakteri yang bukan menyebabkan penyakit juga mati akibat antibiotik. Jika dibiarkan maka akan lama-lama akan menimbulkan resistensi," tutur Purnawati dalam sebuah diskusi kesehatan bertajuk "Bakteri: Kawan atau Lawan?" di Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Untuk penyakit pada anak seperti pilek dan diare, imbuh dia, sebenarnya tidak memerlukan pengobatan apalagi antibiotik. Pilek yang dimaksud adalah pilek umum dengan gejala produksi lendir meningkat disertai pusing dan batuk. Sementara diare akut yang tidak berdarah.
"Obat-obatan untuk sakit seperti pilek dan diare tidak perlu karena memang akan sembuh dengan sendirinya. Obat-obatan itu hanya memberikan sedikit rasa nyaman," ujarnya.

Menurut Purnawati, pada anak, kedua penyakit tersebut merupakan penyakit yang umum terjadi. Apalagi menurut situs kesehatan Mayo Clinic, anak wajar jika sakit belasan kali di usia kurang dari dua tahun.

"Sakit pada anak itu justru baik untuk memacu sistem pertahanan tubuhnya supaya kuat," tegasnya.

Atas dasar itu pula lah, Purnawati juga menyarankan agar orangtua tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kesehatan anak jika mereka ingin bermain tanah atau hujan. Pasalnya kegiatan tersebut akan membantu mereka lebih kebal terhadap serangan panyakit.

0 comments:

Post a Comment