Monday, October 31, 2016



BAB I PENDAHULUAN

1.1 Asal usul tanaman jagung
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.
Banyak pendapat dan teori mengenai asal tanaman jagung, tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa jagung berasal dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis terkait erat dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan makanan sejak 10.000 tahun yang lalu.
• Teori Asal Asia
Tanaman jagung yang ada di wilayah Asia diduga berasal dari Himalaya. Hal ini ditandai oleh ditemukannya tanaman keturunan jali (jagung jali, Coix spp) dengan famili Aropogoneae.Kedua spesies ini mempunyai lima pasang kromosom. Namun teori ini tidak mendapat banyak dukungan.
• Teori Asal Andean
Tanaman jagung berasal dari dataran tinggi Andean Peru, Bolivia, dan kuador. Hal ini dukung oleh hipotesis bahwa jagung berasal dari Amerika elatan dan jagung Andean mempunyai keragaman genetic yang luas terutama di daratan tinggi peru. kelemahan teori inia adalah ditemukannya kerabat liar seperti teosinte di dataran tinggi tersebut. Mangelsdorf seorang ahli biologi evolusi yang menghususkan perhatian pada tanamn jagung menampik hipotesis ini.
• Teori Asal Meksiko
Banyak ilmuwan percaya bahwa jagung berasal dari Meksiko, karena jagung dan spesies liar jagung teosinte sejak lama ditemukan di daerah tersebut, dan masih ada di habitat asli hingga sekarang. Ini juga mendukung ditemukannya fosil tepung sari dan tongkol jagung dalam gua, dan kedua spesies mempunyai keragaman genetic yang luas. Teosinte dipercaya sebagai nenek moyang tanaman jagung. Jagung telah dibudidayakan di Amerika Tengah mecsiko bagian selatan sekitar 8000 – 10.000 tahun yang lalu.dari penggalian di temukan jagung berukuran kecil, yang diperkirakan usianya mencapai sekitar 7000 tahun. Menurut pendapat beberapa ahli botani teosinte Zea mays spp.sebagai nenek moyang tanaman jagung merupakan tumbuhan liar yang berasal dari lembah sungai Balsas. Lembah di meksiko selatan. Bukti genetic antropologi arkeologi menunjukkan bahwa daerah asal jagung adalah di Amerika Selatan daerah ini jagung tersebar dan di tanam di seluruh dunia.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian di atas dan dengan dilakukan praktek kemudian pengamatan pada tanaman jagung, maka permaslahan yang timbul adalah mengapa tanaman jagung tumbuh sesuai dengan yang diharapkan dan penngaruh apa saja yang menghambat pertumbuhan jagung?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
Ø  Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman jagung
Ø  Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhannya
Manfaat:
Ø  Untuk membantu dalam penyediaan bahan pakan bagi manusia maupun ternak
Ø  Agar dapat mengetahui sistim pertanaman jagung yang baik dan benar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Tanaman jagung telah dibudidayakan sekitar 10.000 tahun yang lalu di Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan) kemudian berkembang ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, serta mencapai daerah pegunungan di selatan Peru 4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa tanaman jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).
Jagung termasuk tanaman berumah satu dengan bunga betina terletak pada infloresen yang berbeda dengan bunga jantannya, tetapi masih berada dalam satu tanaman. Bunga jantan tersusun dalam bulir rapat, terletak pada ujung batang, dinamakan malai atau tassel. Bunga betinanya terletak di ketiak daun berbentuk tongkol. Biasanya, bunga betina terletak pada buku keenam atau kedelapan dari atas terus pada setiap buku dibawahnya. Masa berbunga tanaman jagung terjadi saat umur 50 HSS (Hari Setelah Tanam). Warna bulir jagung ditentukan oleh warna aleuron (lapisan luar) dan endosperma. Satu tongkol buah ini dapat terbentuk berbagai bulir dengan warna berbeda-beda, karena dalam setiap bulir diserbuki oleh serbuk sari yang berbeda-beda. Tanaman jagung bersifat protandri, yaitu bunga jantan tumbuh 1-2 hari sebelum munculnya rambut pada bunga betina. Bunga betina tanaman jagung meliputi, tangkai, tunas, tongkol, klobot, calon biji, calon janggel, penutup klobot, dan rambut. Pertumbuhan tanaman jagung bersifat apikal dominan, yaitu titik dominasi pertumbuhan ada pada pucuk batang, mengakibatkan tongkol paling atas berkembang lebih besar daripada tongkol di bawahnya sehingga terjadi kompetisi antartongkol.
2.2 Klasifikasi Tanaman Jagung
Klasifikasi Tanaman :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
2.3 Jenis - Jenis Jagung
http://3.bp.blogspot.com/-iU4fuAM-5G0/UWlokM67blI/AAAAAAAAIrk/BWFqI2_Mfpc/s400/jagung+hitam+algarden.jpg2.3.1 Jagung Biru atau Hitam







Saya pernah penasaran dengan jagung biru dan hitam, karena jagung ini warnanya cenderung gotic yang bagi saya keren sekali bila bisa saya tanam di pekarangan rumah saya. Dan ternyata benar, benar-benar ada jagung hitam dan biru. Penelusuran lebih jauh di internet, saya menemukan bahwa jagung biru dan hitam sebenarnya cenderung sama. Hanya penyebutannya yang berbeda, karena biru yang dihasilkan dari jagung ini memang cenderung gelap kehitaman. Bahkan menurt www.wisegeek.com, jagung biru (atau hitam) adalah salah satu jenis varietas yang paling tua.
Corn, indigenous to the Americas, is one of its oldest vegetables. Blue corn is one of the oldest varieties. The Pueblo tribe in the Southwestern United States was using it at least as far back as 1540, when Spanish explorers discovered the region. But this type of corn certainly goes back to the pre-Colombian era. (http://www.wisegeek.com) Lebih lanjut lagi diuraikan bahwa jagung biru (atau hitam) mengandung protein, sekitar 30% lebih banyak dari pada varietas kuning atau putih.

2.3.2 Jagung Merah

http://1.bp.blogspot.com/-bkyJhlGrP9Q/UWlrJYa0QzI/AAAAAAAAIr0/Mwctqutw-I4/s400/jagung+merah+besar+500.jpg
Masih dalam keluarga jagung pop corn yang bulirnya mengkilat, relatif lebih kecil dan lebih keras. Sekilas seperti jagung mainan dari plastic atau serat fiber. Daya pikat utama jagung ini adalah pad awarna bulirnya yang merah atau sedikit coklat/ungu tua).
Jagung merah dikenal sebagai sumber pangan yang sangat kaya akan antioksidan. Kandungan mineralnya juga sangat tinggi, bahkan kandungan vitamin C nya diketahui lebih tinggi dari jagung hibrida kuning atau putih.
Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya (aleuron), mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman. Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda, namun ada juga jenis - jenis jagung yang lain menurut:
a) Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan:
1. Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah
Kertas, Abimanyu dan Arjuna.
2.  Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu.
3. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan    Harapan.
b) Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan:
1. Dent Corn
2. Flint Corn
3. Sweet Corn
4. Pop Corn
5. Flour Corn

2.4 Syarat Tumbuh
Jagung ini kebanyakan ditanam di dataran rendah baik, sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Sebahagian terdapat juga di daerah pergunungan pada ketinggian 1000- 1800 m di atas permukaan laut.
Ø  Tanah
Tanah yang dikehendaki adalah gembur dan subur, kerana tanaman jagung memerlukan aerasi dan pengairan yang baik. Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai macam tanah. Tanah lempung berdebu adalah yang paling baik bagi pertumbuhannya. Tanah-tanah berat masih dapat ditanami jagung dengan pengerjaan tanah lebih sering selama pertumbuhannya, sehingga aerasi dalam tanah berlangsung dengan baik.
Air tanah yang berlebihan dibuang melalui saluran pengairan yang dibuat diantara barisan jagung. Kemasaman tanah (pH) yang terbaik untuk jagung adalah sekittir 5,5 – 7,0. Tanah dengan kemiringan tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah barisan tegak lurus terhadap miringnya tanah, dengan maksud untuk mencegah keganasan erosi yang terjadi pada waktu turun hujan besar,
Ø  Iklim
Faktor-faktor iklim yang terpenting adalah jumlah dan pembagian dari sinar matahari dan curah hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Tempat penanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari cukup dan jangan terlindung oleh pohon-Pohonan atau bangunan. Bila tidak terdapat penyinaran dari matahari, hasilnya akan berkurang. Temperatur optimum untuk pertumbuhan jagung adalah antara 23 – 27 C.

Ø     Derajat keasaman tanah (pH)
Derajat keasaman tanah dipengaruhi oleh banyaknya kandungan unsure kimia dalam tanah serta kadar air dalam tanah tersebut. Daerah yang cenderung basah dan banyak humus akan menyebabkan tanahnya cenderung bersifat asam.
Sebaliknya tanah yang kering berkapur dengan kadar air yang sedikit akan lebih bersifat basa. Untuk tanaman jagung sebenarnya  toleransi atau kemampuan untuk beradaptasi pada lingkungan cukup baik, yaitu dengan kemampuan hidup maksimal pada derajat keasaman antara 5,5 sampai 7. Derajat keasaman ada skala 14 skala, untuk skala 1 sampai 7 bersifat asam, sedangkan antara 8 sampai 14 bersifat basa.
Ø    Kadar air
Jumlah air yang ada dalam tanah akan menentukan kadar air tanah. Tanaman jagung memerlukan air terutama untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan. Jadi penanaman jagung pun banyak diawali pada saat musim hujan mulai tiba. Selain menghemat tenaga untuk menyiram juga menambah sejuk/menambah kelembaban udara. Sehingga tanaman tidak kekurangan air, karena dapat mengganggu proses fotosintesis atau penyusunan makanan yang dilakukan untuk beraktifitas dan berproduksi dari tanaman jagung tersebut.

Ø     Intensitas cahaya matahari
Intensitas cahaya adalah jumlah pancaran cahaya matahari yang intesif dan dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Untuk tanaman jagung, intensitas cahaya yang banyak dan cukup sangat dibutuhkan selain untuk berfotosintesis, juga untuk berproduksi, karena tanpa intensitas cahaya yang cukup, bunga tidak dapat berhasil menjadi buah.
Ø    Suhu lingkungan
Suhu adalah tingkat derajat panas suatu benda yang ada dalam lingkungan. Lingkungan tempat hidup jagung sangat perlu untuk diperhatikan, karena suhu yang tinggi dan kering akan mengganggu kelangsungan proses penyusunan makanan atau fotosintesis pada tanaman jagung.
Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah antara 21 sampai 30 derajat celcius. Sedangkan untuk proses perkecambahan jagung, yang paling tepat adalh antara suhu 21 sampai 27 derajat celcius. Jadi, sedikit lebih membutuhkan suhu yang lebih sejuk untuk pertumbuhan kecambahnya.



BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 mei 2013, Bertempat di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas Kabupaten Musi Rawas Lubuklinggau.
3.2 Alat dan Bahan
Ø  Alat: Alat yang digunakan untuk menyiapkan media yang akan digunakan adalah cangkul, sabit dan kayu guna untuk melubangkan media tanah untuk meletakkan benih jagung.
Ø  Bahan: Jagung
3.3 Cara Kerja Penanaman Jagung
Ø  Siapkan lubang dengan kedalaman yang tidak begitu dalam dan tentukan jarak yang diperlukan dalam penanaman jagung ini dengan jarak aqnatar lubang yaitu 40 cm,
Ø  Siapkan benih yang telah dipilih dan direndam dengan air, guna perendaman benih agar terhindar dari serangan hama terutama hama semut setelah benih ditanam.
Ø  Kemudian masukkan benih ke dalam lubang, setiap lubang terdiri atas 2-3 butir/lubang,
Ø  Ketika tanaman mulai tumbuh lakukan penyiangan di sekitar tanaman jagung.















BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil
           
4.2 Pembahasan
Pada pelaksanaan praktikum yang dilakukan di kebun percobaan, kami dapat menyimpulkan bahwa hasil penanaman jagung kami tumbuh tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Karena terdapat kendalanya, yaitu jenis tanah yang tidak terlalu subur dan ketersediaan air. Kemudian ada pula penyebab lainnya yaitu:
  • PH Tanah
  • Kadar Air
  • Suhu Lingkungan
BAB V KESIMPULAN



5.1 Kesimpulan
Ø  Jagung (Zea mays L.)
merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Tanaman jagung telah dibudidayakan sekitar 10.000 tahun yang lalu di Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan) kemudian berkembang ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, serta mencapai daerah pegunungan di selatan Peru 4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa tanaman jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).


Ø  Jenis -Jenis Jagung
a)      Jagung Biru atau Hitam
b)      Jagung Merah
Ø  Klasifikasi Jagung
Kingdom: Plantae (Tumbuhan
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.



DAFTAR PUSTAKA

Dahlan M, Pembentukan benih jagung Hibrida, Risalah lokakarya produksi benih hibrida, hal 1-13 (Malang: Balai penelitian tanaman pangan, 1992)
Lamadji, M.J., L. Hakim, dan Rustidja. 1999. Akselerasi pertanian tangguh melalui pemuliaan nonkonvensional. Prosiding Simposium V Pemuliaan Tanaman. PERIPI Komda Jawa Timur. p. 28-32.
http://agromaret.com/artikel/640/mengenal_jenis_tanaman_jagung_di_indonesia

0 comments:

Post a Comment