BAB I PENDAHULUAN
1.1 Asal usul tanaman jagung
Berdasarkan temuan-temuan genetik,
antropologi,
dan arkeologi
diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika
Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di
daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika
Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah
pegunungan di selatan Peru
pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik
menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan
keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam
proses domestikasinya,
yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk
gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana.
Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies
dalam genus
Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi
menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat
hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar
jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan
tanaman.
Banyak pendapat dan teori mengenai
asal tanaman jagung, tetapi secara umum para ahli sependapat bahwa jagung
berasal dari Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Jagung secara historis
terkait erat dengan suku Indian, yang telah menjadikan jagung sebagai bahan
makanan sejak 10.000 tahun yang lalu.
• Teori Asal Asia
Tanaman jagung yang ada di wilayah
Asia diduga berasal dari Himalaya. Hal ini ditandai oleh ditemukannya tanaman
keturunan jali (jagung jali, Coix spp) dengan famili Aropogoneae.Kedua spesies
ini mempunyai lima pasang kromosom. Namun teori ini tidak mendapat banyak
dukungan.
• Teori Asal Andean
Tanaman jagung berasal dari dataran
tinggi Andean Peru, Bolivia, dan kuador. Hal ini dukung oleh hipotesis bahwa
jagung berasal dari Amerika elatan dan jagung Andean mempunyai keragaman
genetic yang luas terutama di daratan tinggi peru. kelemahan teori inia adalah
ditemukannya kerabat liar seperti teosinte di dataran tinggi tersebut.
Mangelsdorf seorang ahli biologi evolusi yang menghususkan perhatian pada
tanamn jagung menampik hipotesis ini.
• Teori Asal Meksiko
Banyak ilmuwan percaya bahwa jagung
berasal dari Meksiko, karena jagung dan spesies liar jagung teosinte sejak lama
ditemukan di daerah tersebut, dan masih ada di habitat asli hingga sekarang.
Ini juga mendukung ditemukannya fosil tepung sari dan tongkol jagung dalam gua,
dan kedua spesies mempunyai keragaman genetic yang luas. Teosinte dipercaya
sebagai nenek moyang tanaman jagung. Jagung telah dibudidayakan di Amerika
Tengah mecsiko bagian selatan sekitar 8000 – 10.000 tahun yang lalu.dari
penggalian di temukan jagung berukuran kecil, yang diperkirakan usianya
mencapai sekitar 7000 tahun. Menurut pendapat beberapa ahli botani teosinte Zea
mays spp.sebagai nenek moyang tanaman jagung merupakan tumbuhan liar yang
berasal dari lembah sungai Balsas. Lembah di meksiko selatan. Bukti genetic
antropologi arkeologi menunjukkan bahwa daerah asal jagung adalah di Amerika
Selatan daerah ini jagung tersebar dan di tanam di seluruh dunia.
1.2 Perumusan Masalah
Dari
uraian di atas dan dengan dilakukan praktek kemudian pengamatan pada tanaman
jagung, maka permaslahan yang timbul adalah mengapa tanaman jagung tumbuh
sesuai dengan yang diharapkan dan penngaruh apa saja yang menghambat
pertumbuhan jagung?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
Ø Untuk
mengetahui pertumbuhan tanaman jagung
Ø Untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhannya
Manfaat:
Ø Untuk
membantu dalam penyediaan bahan pakan bagi manusia maupun ternak
Ø Agar dapat
mengetahui sistim pertanaman jagung yang baik dan benar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan
dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama
di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di
Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan
Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai
sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun
tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal
dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang
dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa
genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Tanaman
jagung telah dibudidayakan sekitar 10.000 tahun yang lalu di Amerika Tengah
(Meksiko bagian selatan) kemudian berkembang ke Amerika Selatan (Ekuador)
sekitar 7000 tahun yang lalu, serta mencapai daerah pegunungan di selatan Peru
4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa tanaman jagung (Zea
mays ssp. mays) merupakan keturunan dari teosinte (Zea mays ssp.
parviglumis).
Jagung
termasuk tanaman berumah satu dengan bunga betina terletak pada infloresen yang
berbeda dengan bunga jantannya, tetapi masih berada dalam satu tanaman. Bunga
jantan tersusun dalam bulir rapat, terletak pada ujung batang, dinamakan malai
atau tassel. Bunga betinanya terletak di ketiak daun berbentuk tongkol.
Biasanya, bunga betina terletak pada buku keenam atau kedelapan dari atas terus
pada setiap buku dibawahnya. Masa berbunga tanaman jagung terjadi saat umur 50
HSS (Hari Setelah Tanam). Warna bulir jagung ditentukan oleh warna aleuron
(lapisan luar) dan endosperma. Satu tongkol buah ini dapat terbentuk berbagai
bulir dengan warna berbeda-beda, karena dalam setiap bulir diserbuki oleh
serbuk sari yang berbeda-beda. Tanaman jagung bersifat protandri, yaitu bunga
jantan tumbuh 1-2 hari sebelum munculnya rambut pada bunga betina. Bunga betina
tanaman jagung meliputi, tangkai, tunas, tongkol, klobot, calon biji, calon
janggel, penutup klobot, dan rambut. Pertumbuhan tanaman jagung bersifat apikal
dominan, yaitu titik dominasi pertumbuhan ada pada pucuk batang, mengakibatkan
tongkol paling atas berkembang lebih besar daripada tongkol di bawahnya
sehingga terjadi kompetisi antartongkol.
2.2 Klasifikasi Tanaman Jagung
Klasifikasi Tanaman :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
2.3
Jenis - Jenis Jagung
2.3.1
Jagung Biru atau Hitam
Saya pernah penasaran dengan jagung
biru dan hitam, karena jagung ini warnanya cenderung gotic yang bagi saya keren
sekali bila bisa saya tanam di pekarangan rumah saya. Dan ternyata benar,
benar-benar ada jagung hitam dan biru. Penelusuran lebih jauh di internet, saya
menemukan bahwa jagung biru dan hitam sebenarnya cenderung sama. Hanya
penyebutannya yang berbeda, karena biru yang dihasilkan dari jagung ini memang
cenderung gelap kehitaman. Bahkan
menurt www.wisegeek.com, jagung biru (atau hitam) adalah salah satu jenis
varietas yang paling tua.
Corn, indigenous to the Americas, is
one of its oldest vegetables. Blue corn is one of the oldest varieties. The
Pueblo tribe in the Southwestern United States was using it at least as far
back as 1540, when Spanish explorers discovered the region. But this type of
corn certainly goes back to the pre-Colombian era. (http://www.wisegeek.com) Lebih
lanjut lagi diuraikan bahwa jagung biru (atau hitam) mengandung protein,
sekitar 30% lebih banyak dari pada varietas kuning atau putih.
2.3.2 Jagung Merah
Masih dalam keluarga jagung pop corn yang bulirnya mengkilat, relatif lebih kecil dan lebih keras. Sekilas seperti jagung mainan dari plastic atau serat fiber. Daya pikat utama jagung ini adalah pad awarna bulirnya yang merah atau sedikit coklat/ungu tua).
Jagung merah dikenal sebagai sumber
pangan yang sangat kaya akan antioksidan. Kandungan mineralnya juga sangat
tinggi, bahkan kandungan vitamin C nya diketahui lebih tinggi dari jagung
hibrida kuning atau putih.
Warna bulir jagung ditentukan oleh
warna endosperma dan lapisan terluarnya (aleuron), mulai dari
putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman.
Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna
berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari
yang berbeda-beda,
namun ada juga jenis - jenis jagung yang lain menurut:
a)
Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan:
1. Berumur pendek (genjah): 75-90
hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah
Kertas, Abimanyu dan Arjuna.
Kertas, Abimanyu dan Arjuna.
2. Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh:
Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro
dan Pandu.
3. Berumur panjang: lebih dari 120
hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan.
b) Menurut bentuk biji, dibagi
menjadi 7 golongan:
1. Dent
Corn
2. Flint Corn
3. Sweet Corn
4. Pop Corn
5. Flour Corn
2. Flint Corn
3. Sweet Corn
4. Pop Corn
5. Flour Corn
2.4 Syarat
Tumbuh
Jagung ini kebanyakan ditanam di dataran
rendah baik, sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Sebahagian terdapat juga
di daerah pergunungan pada ketinggian 1000- 1800 m di atas permukaan laut.
Ø Tanah
Tanah yang dikehendaki adalah gembur
dan subur, kerana tanaman jagung memerlukan aerasi dan pengairan yang baik.
Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai macam tanah. Tanah lempung berdebu
adalah yang paling baik bagi pertumbuhannya. Tanah-tanah berat masih dapat
ditanami jagung dengan pengerjaan tanah lebih sering selama pertumbuhannya,
sehingga aerasi dalam tanah berlangsung dengan baik.
Air tanah yang berlebihan dibuang
melalui saluran pengairan yang dibuat diantara barisan jagung. Kemasaman tanah
(pH) yang terbaik untuk jagung adalah sekittir 5,5 – 7,0. Tanah dengan
kemiringan tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah barisan
tegak lurus terhadap miringnya tanah, dengan maksud untuk mencegah keganasan
erosi yang terjadi pada waktu turun hujan besar,
Ø Iklim
Faktor-faktor iklim yang terpenting
adalah jumlah dan pembagian dari sinar matahari dan curah hujan, temperatur,
kelembaban dan angin. Tempat penanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari
cukup dan jangan terlindung oleh pohon-Pohonan atau bangunan. Bila tidak
terdapat penyinaran dari matahari, hasilnya akan berkurang. Temperatur optimum
untuk pertumbuhan jagung adalah antara 23 – 27 C.
Ø
Derajat keasaman tanah (pH)
Derajat keasaman tanah dipengaruhi
oleh banyaknya kandungan unsure kimia dalam tanah serta kadar air dalam tanah
tersebut. Daerah yang cenderung basah dan banyak humus akan menyebabkan tanahnya
cenderung bersifat asam.
Sebaliknya tanah yang kering
berkapur dengan kadar air yang sedikit akan lebih bersifat basa. Untuk tanaman
jagung sebenarnya toleransi atau kemampuan untuk
beradaptasi pada lingkungan cukup baik, yaitu dengan kemampuan hidup maksimal
pada derajat keasaman antara 5,5 sampai 7. Derajat keasaman ada skala 14 skala,
untuk skala 1 sampai 7 bersifat asam, sedangkan antara 8 sampai 14 bersifat
basa.
Ø
Kadar
air
Jumlah air yang ada dalam tanah akan
menentukan kadar air tanah. Tanaman jagung memerlukan air
terutama untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan. Jadi penanaman jagung pun
banyak diawali pada saat musim hujan mulai tiba. Selain menghemat tenaga untuk
menyiram juga menambah sejuk/menambah kelembaban udara. Sehingga tanaman tidak
kekurangan air, karena dapat mengganggu proses fotosintesis atau penyusunan
makanan yang dilakukan untuk beraktifitas dan berproduksi dari tanaman
jagung tersebut.
Ø
Intensitas cahaya matahari
Intensitas cahaya adalah jumlah pancaran
cahaya matahari yang intesif dan dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Untuk tanaman
jagung, intensitas cahaya yang banyak dan cukup sangat dibutuhkan
selain untuk berfotosintesis, juga untuk berproduksi, karena tanpa intensitas
cahaya yang cukup, bunga tidak dapat berhasil menjadi buah.
Ø
Suhu
lingkungan
Suhu adalah tingkat derajat panas
suatu benda yang ada dalam lingkungan. Lingkungan tempat hidup jagung sangat
perlu untuk diperhatikan, karena suhu yang tinggi dan kering akan mengganggu
kelangsungan proses penyusunan makanan atau fotosintesis pada tanaman
jagung.
Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman
jagung adalah antara 21 sampai 30 derajat celcius. Sedangkan untuk
proses perkecambahan jagung, yang paling tepat adalh antara suhu 21 sampai 27
derajat celcius. Jadi, sedikit lebih membutuhkan suhu yang lebih sejuk untuk
pertumbuhan kecambahnya.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
dilaksanakan pada hari Sabtu, 18
mei 2013, Bertempat di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas
Kabupaten Musi Rawas Lubuklinggau.
3.2 Alat dan Bahan
Ø Alat:
Alat yang digunakan untuk menyiapkan media yang akan digunakan adalah cangkul,
sabit dan kayu guna untuk melubangkan
media tanah untuk meletakkan benih jagung.
Ø Bahan:
Jagung
3.3 Cara Kerja Penanaman Jagung
Ø Siapkan
lubang dengan kedalaman yang tidak begitu dalam dan tentukan jarak yang
diperlukan dalam penanaman jagung ini dengan jarak aqnatar lubang yaitu 40 cm,
Ø Siapkan
benih yang telah dipilih dan direndam dengan air, guna perendaman benih agar
terhindar dari serangan hama terutama hama semut setelah benih ditanam.
Ø Kemudian
masukkan benih ke dalam lubang, setiap lubang terdiri atas 2-3 butir/lubang,
Ø Ketika
tanaman mulai tumbuh lakukan penyiangan di sekitar tanaman jagung.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Hasil
4.2 Pembahasan
Pada
pelaksanaan praktikum yang dilakukan di kebun percobaan, kami dapat
menyimpulkan bahwa hasil penanaman jagung kami tumbuh tidak sesuai dengan apa
yang diinginkan. Karena terdapat kendalanya, yaitu jenis tanah yang tidak
terlalu subur dan ketersediaan air.
Kemudian ada pula penyebab lainnya yaitu:
- PH Tanah
- Kadar Air
- Suhu Lingkungan
BAB
V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Ø Jagung (Zea
mays L.)
merupakan salah
satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai
sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi
alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di
Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung
sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam
sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari
bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau
maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya).
Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan
furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai
penghasil bahan farmasi.
Tanaman
jagung telah dibudidayakan sekitar 10.000 tahun yang lalu di Amerika Tengah
(Meksiko bagian selatan) kemudian berkembang ke Amerika Selatan (Ekuador)
sekitar 7000 tahun yang lalu, serta mencapai daerah pegunungan di selatan Peru
4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa tanaman jagung (Zea
mays ssp. mays) merupakan keturunan dari teosinte (Zea mays ssp.
parviglumis).
Ø Jenis
-Jenis Jagung
a) Jagung
Biru atau Hitam
b) Jagung
Merah
Ø Klasifikasi
Jagung
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan M, Pembentukan benih
jagung Hibrida, Risalah lokakarya produksi benih hibrida, hal 1-13 (Malang:
Balai penelitian tanaman pangan, 1992)
Lamadji, M.J., L. Hakim, dan
Rustidja. 1999. Akselerasi pertanian tangguh melalui pemuliaan
nonkonvensional. Prosiding Simposium V Pemuliaan Tanaman. PERIPI Komda Jawa
Timur. p. 28-32.
http://agromaret.com/artikel/640/mengenal_jenis_tanaman_jagung_di_indonesia
0 comments:
Post a Comment